Friday, 18 March 2016

Inilah 5 Bukti Berkenaan produk kecantikan Tabir Surya (Sunscreen)


produk kecantikan

Sunscreen selagi ini identik dengan aktivitas berenang atau liburan ke pantai. Padahal, produk pelindung matahari ini mestinya dikenakan setiap hari setiap Anda ke luar dari rumah dan terpapar matahari.

Kenyataannya, ada tidak sedikit kenyataan mengenai sunscreen yang belum kita ketahui. beberapa perihal di bawah ini merupakan contohnya. produk kecantikan
Inilah 5 Bukti Berkenaan Tabir Surya (Sunscreen)
Sunscreen tatkala ini identik dgn kegiatan berenang atau liburan ke pantai. Padahal, produk pelindung matahari ini mestinya dikenakan setiap hari setiap Anda ke luar dari rumah dan terpapar matahari.

Kenyataannya, ada tidak sedikit fakta mengenai sunscreen yang belum kita ketahui. beberapa elemen di bawah ini merupakan contohnya.

1. Tak Sedikit produk sunscreen ternyata hanya melindungi kulit dari sinar UVB, kecuali jika pada label kemasannya juga tertulis memiliki proteksi UVA (SPF hanya menunjukkan perlindungan dari UVB).

Perlu Anda ketahui, segala kegiatan yang Anda lakukan diluar lokasi bakal rentan terhadap pajanan sinar matahari, kelembaban udara, polusi, dan debu. Minimal, jikalau Anda hanya dapat terpapar matahari dikala turun dari mobil dan berjalan ke dalam lokasi kantor, Anda tetap harus menggunakan krim tabir surya. Dikarenakan, lokasi tertutup hanya dapat menahan radiasi UVB, sedangkan UVA konsisten akan masuk walaupun kita di dalam area. Begitupun jikalau cuaca mendung, sebab gelap itu hanya berasal dari awan, sedangkan sinar matahari tetap menembus.

2. Para pakar kesehatan mengatakan, sunscreen sebaiknya dioleskan ulang setiap 2 jam. Sebuah studi mendapatkan bahwa orang yang menunggu hingga 2,5 jam utk mengaplikasikan ulang sunscreen, mungkin saja kulit untuk terbakar bisa lima kali lebih besar.

3. Produk sunscreen umumnya bakal mengalami kedaluarsa setelah sekitar satu tahun, terutama kalau produk tersebut sudah terpapar panas di dalam mobil atau tas yang sudah lama tidak Anda pakai. Bahan aktifnya dapat rusak, sehingga tidak akan memberikan perlindungan yang diharapkan.

Disaat sudah kedaluarsa produk sunscreen biasanya menunjukkan ciri khas : terlalu kental atau terlalu encer, krim atau gelnya mengkristal, tidak cuma itu juga terlihat seperti ada dua lapisan di dalam krim tersebut.

4. Anda serta harus lebih cermat dalam memilih produk sunscreen. Pilihlah krim dgn SPF yang tinggi, setidaknya SPF30. Untuk kegiatan mendaki gunung atau beraktivitas di tempat-tempat lain yang pajanan sinar mataharinya amat sangat kuat, pilih yang SPF50. Sunscreen dengan SPF 70 atau 90 tidak benar-benar meningkatkan perlindungan kepada kulit, dan kulit Anda malah terpapar bahan kimia dua atau tiga kali lebih banyak.

Bila Anda memiliki kulit yang sensitif, lebih baik Anda mengaplikasikan SPF yang lebih rendah secara lebih tak jarang. Lantaran, Anda dapat mengalami iritasi atau kemerahan pada kulit seandainya menggunakan SPF yang lebih tinggi, demikian menurut Annet King, kepala The International Dermal Institute.

5. Setiap kali kulit Anda mengelupas, risiko mengalami kanker kulit bakal meningkat. Bila kulit Anda pernah terbakar matahari hingga lima kali dalam hidup Anda, risiko terkena melanoma menjadi dua kali lipat, lanjut King.
1. banyak produk sunscreen nyatanya hanya melindungi kulit dari sinar UVB, kecuali jikalau terhadap label kemasannya pun tertulis memiliki proteksi UVA (SPF hanya menunjukkan perlindungan dari UVB).

Perlu Anda ketahui, segala kegiatan yang Anda melaksanakan di luar ruang sanggup rentan terhadap pajanan sinar matahari, kelembaban udara, polusi, dan debu. Minimal, jikalau Anda hanya dapat terpapar matahari disaat turun dari mobil dan terjadi ke dalam tempat kantor, Anda tetap harus menggunakan krim tabir surya. Karena, ruang tertutup hanya mampu menahan radiasi UVB, sedangkan UVA konsisten dapat masuk walau kita di dalam tempat. Begitupun apabila cuaca mendung, sebab gelap itu hanya berasal dari awan, sedangkan sinar matahari tetap menembus.

2. Para pakar kesehatan menyampaikan, sunscreen sebaiknya dioleskan ulang setiap 2 jam. Satu Buah studi mendapati bahwa orang yang menunggu hingga 2,5 jam untuk mengaplikasikan ulang sunscreen, kemungkinan kulit utk terbakar mampu lima kali lebih gede.

3. Produk sunscreen biasanya akan mengalami kedaluarsa setelah kira kira satu tahun, terutama jika produk tersebut sudah terpapar panas di dalam mobil atau tas yang sudah lama tidak Anda pakai. Bahan aktifnya akan rusak, sehingga tidak bisa memberikan perlindungan yang di inginkan.

Waktu sudah kedaluarsa produk sunscreen biasanya menunjukkan ciri khas : terlalu kental atau terlalu encer, krim atau gelnya mengkristal, tak cuma itu pun terlihat seperti ada dua lapisan di dalam krim tersebut.

4. Anda pun harus lebih cermat dalam memilih produk sunscreen. Pilihlah krim dengan SPF yang tinggi, setidaknya SPF30. Buat aktivitas mendaki gunung atau beraktivitas di tempat-tempat lain yang pajanan sinar mataharinya amat kuat, pilih yang SPF50. Sunscreen dengan SPF 70 atau 90 tidak memang lah meningkatkan perlindungan pada kulit, dan kulit Anda malah terpapar bahan kimia dua atau tiga kali lebih banyak.

Jika Anda memiliki kulit yang sensitif, lebih baik Anda mengaplikasikan SPF yang lebih rendah secara lebih tak jarang. Dikarenakan, Anda sanggup mengalami iritasi atau kemerahan pada kulit jika menggunakan SPF yang lebih tinggi, demikian menurut Annet King, kepala The International Dermal Institute.
Inilah 5 Kebenaran Berkenaan Tabir Surya (Sunscreen)
Sunscreen selama ini identik dengan aktivitas berenang atau liburan ke pantai. Padahal, produk pelindung matahari ini selayaknya dikenakan setiap hari setiap Anda keluar dari rumah dan terpapar matahari.

Kenyataannya, masih banyak bukti tentang sunscreen yang belum kita ketahui. Sekian Tidak Sedikit hal dibawah ini merupakan contohnya.

1. banyak produk sunscreen ternyata hanya melindungi kulit dari sinar UVB, kecuali jika terhadap label kemasannya pun terdaftar memiliki proteksi UVA (SPF hanya menunjukkan perlindungan dari UVB).

Perlu Anda ketahui, segala aktivitas yang Anda melaksanakan di luar ruang dapat rentan terhadap pajanan sinar matahari, kelembaban udara, polusi, dan debu. Minimal, jikalau Anda hanya bisa terpapar matahari dikala turun dari mobil dan terjadi ke dalam lokasi kantor, Anda tetap harus menggunakan krim tabir surya. Sebab, ruangan tertutup hanya dapat menahan radiasi UVB, sedangkan UVA terus akan masuk biarpun kita di dalam ruangan. Begitupun jikalau cuaca mendung, karena gelap itu hanya berasal dari awan, sedangkan sinar matahari konsisten menembus.

2. Para pakar kesehatan menyampaikan, sunscreen sebaiknya dioleskan ulang setiap 2 jam. Satu Buah studi meraih bahwa orang yang menunggu hingga 2,5 jam buat mengaplikasikan ulang sunscreen, mungkin kulit utk terbakar dapat lima kali lebih besar.

3. Produk sunscreen rata rata dapat mengalami kedaluarsa setelah kurang lebih satu tahun, terutama bila produk tersebut sudah terpapar panas di dalam mobil atau tas yang sudah lama tidak Anda pakai. Bahan aktifnya dapat rusak, sehingga tidak sanggup memberikan perlindungan yang diinginkan.

Waktu sudah kedaluarsa produk sunscreen rata rata menunjukkan ciri khas : terlalu kental atau terlalu encer, krim atau gelnya mengkristal, selain itu juga tampak seperti ada dua lapisan di dalam krim tersebut.

4. Anda serta harus lebih cermat dalam memilih produk sunscreen. Pilihlah krim dengan SPF yang tinggi, setidaknya SPF30. Utk kegiatan mendaki gunung atau beraktivitas di tempat-tempat lain yang pajanan sinar mataharinya sangat kuat, pilih yang SPF50. Sunscreen dengan SPF 70 atau 90 tidak memang lah meningkatkan perlindungan terhadap kulit, dan kulit Anda malah terpapar bahan kimia dua atau tiga kali lebih banyak.

Apabila Anda memiliki kulit yang sensitif, lebih baik Anda mengaplikasikan SPF yang lebih rendah secara lebih tak jarang. Dikarenakan, Anda bisa mengalami iritasi atau kemerahan pada kulit apabila menggunakan SPF yang lebih tinggi, demikian menurut Annet King, kepala The International Dermal Institute.

5. Setiap kali kulit Anda mengelupas, risiko mengalami kanker kulit bisa meningkat. Apabila kulit Anda pernah terbakar matahari hingga lima kali dalam hidup Anda, risiko terkena melanoma menjadi dua kali lipat, lanjut King.
5. Setiap kali kulit Anda mengelupas, risiko mengalami kanker kulit bakal meningkat. Seandainya kulit Anda pernah terbakar matahari hingga lima kali dalam hidup Anda, risiko terkena melanoma menjadi dua kali lipat, lanjut King.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive